Senin, 25 November 2013

Festival Seni Sastra Unnes 2013

Waktu itu gue coba-coba ikut festival seni sastra Unnes dan nulis 3 puisi ini :)

FIKSI NEGERI

Mendung terus memayungi negeri
Tidak lantas hujan atau memudar berubah panas
Lalu, kapan katanya Tuhan akan bersandar di antara pelangi
Mengapa Ia hanya berdiam menyaksikan darah mengalir tambah nahas?

Miskin
Tetap miskin
Tambah miskin
Semakin miskin

Beras murah hanya mitos
Tidak ada kelaparan hanyalah fiksi
Perubahan hanya berhenti pada kerongkongan menteri
Kita semakin tercekik dan akhirnya mati

Besok , jika laut menyurut dan kita tak lagi negara maritim
atau sawah mengering gagal panen dan kita tak lagi negara agraris
Kepada siapa kita bisa bangga punya sumber daya?
Sumber daya yang mana?
Sudah habis terkikis dan hilang tinggal abunya
Kita tak sempat menjadi hangat
Keburu meleleh dan tak lagi hebat
                                                                                                                                         


Mawar Merah Dalam Kopi Hitam

Jika hitam bagimu musim duka
Tenggaklah kopi dan mainkan delusi
Seperti Sri yang selalu menembangkan asmaradhana
Cukuplah ia menuntunmu bahagia

Merekah mewah dalam kepahitan
Miskin pergi ke dunia antah berantah
Jangan kau ikuti
Tetaplah kau di sini
Jangan jengah dengarkan Sri bernyanyi


Sajak Anak Kecil Yang Kesepian

Hangat senyum ibuku hanya sampai di ranjang lokalisasi
Untukku sudah tidak ada lagi
Aku belajar merangkak, berdiri, lalu berjalan tanpa pedulinya
Benarkah aku anaknya?

Aku sering dengar tetanggaku bernyanyi nina bobo untuk anaknya
Aku menumpang terlelap di antaranya
Dimana ayahku? Nenekku ?  Kakekku ?
Apakah aku hanya sendiri berdiri di depan pintu menunggu ibuku pulang?
Walau pulang,ia tak akan melirikku sedetik pun

Aku benar-benar kesepian
Biasanya , kudekap jantungku sendiri dengan erat
Menguping nyanyian nina bobo tetanggaku
Ketika sepedih ini, halalkah aku bunuh diri?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar