Satu tahun ini telah ku habiskan waktu
untuk membencimu dengan sia-sia
Sebodoh-bodohnya aku, adalah saat
aku terlarut dalam adukan ke enam belas dan semakin membencimu terlalu dalam.
Kini, aku telah jernih oleh
pemikiranku sendiri.
Terimakasih, benci itu telah hilang
dan tergantikan.
Mengenangmu adalah setidak
bergunanya aku, untuk apa tersenyum jika sebenarnya tak perlu.
Goodbye my favorite December.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar